Pengkhotbah hendaknya memenuhi tiga (3) syarat mendasar untuk tugas pelayanannya, yaitu bergairah dalam doa, bertekun dalam membaca Alkitab dan serius dalam mempelajari nas khotbah.
- Bergairah dalam doa
Pengkhotbah adalah seorang percaya yang gemar berdoa. Baginya, berdoa bukan sebagai beban atau kewajiban, tetapi suatu kebutuhan rohani utama, yang dilakukannya dengan penuh gairah.
Nasihat bagi pengkhotbah adalah menjadi pendoa sebelum menjadi penyampai Firman. Pengkhotbah hendaknya gemar berdoa pertama-tama tentang pelebaran Kerajaan Kristus di bumi (lihat dalam pembuka Doa Bapa Kami, Mat. 6:9-10).
Layanilah Tuhan di kamar Anda secara pribadi, sebelum melayani Dia di mimbar di depan jemaat!
Maka, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengkhotbah adalah berdoa. Hidupnya adalah hidup dalam doa. Menyiapkan khotbahnya dalam sikap doa. Menyampaikan khotbahnya dalam doa, dalam pimpinan Roh.
- Bertekun dalam membaca Alkitab
Kemudian, yang kedua, pengkhotbah adalah seorang percaya yang gemar membaca Alkitab. Sebelum mempelajari bagian-bagian tertentu dari Alkitab untuk dikhotbahkan ia harus pernah membaca seluruh Alkitab dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu.
Dengan membaca seluruh Alkitab, Anda akan mengenali alur kisah atau peristiwa-peristiwa dalam Alkitab. Perlu Anda ketahui, bahwa Alkitab mencatat tiga sejarah utama umat manusia. Pertama, sejarah asal-mula manusia atau bangsa-bangsa, tercatat dalam peristiwa penciptaan sampai penyerakan bangsa-bangsa zaman menara Babel. Kedua sejarah bangsa Israel, mulai dari panggilan Abraham sampai pembuangan mereka yang tercatat dalam kitab Ester. Ketiga, sejarah gereja-gereja, mulai dari kitab Kisah Para Rasul sampai kitab Wahyu.
Jika Anda membaca Alkitab dengan serius, di bawah pimpinan Roh Kudus, Anda akan mengenal secara umum bahwa dalam Perjanjian Lama Allah menyatakan diri-Nya dalam YHWH atau Yahweh, yang dalam terjemahan Indonesia biasa ditulis dengan Tuhan. Sedangkan dalam kitab-kitab Injil, Ia menyatakan diri dalam Yesus Kristus, dan dalam kitab Kisah Para Rasul Ia menyatakan diiri-Nya secara leluasa melalui Roh Kudus yang dicurahkan kepada orang-orang percaya atau gereja-Nya.
Dan manfaat terpenting dari membaca seluruh Alkitab, Anda akan mengenali perkembangan atau sejarah karya anugerah Allah, dalam kehidupan hamba-hamba yang dipilih-Nya dan manusia pada umumnya. Penciptaan sendiri merupakan anugerah Allah, tetapi anugerah penebusan dinyatakan pertama kali sejak kejatuhan manusia dalam dosa dan sebelum pengusiran mereka dari taman Eden. Anugerah penyelamatan itu berupa janji yang tertulis dalam Kej. 3:15, Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
Jika Anda belum pernah melakukannya, yakni membaca seluruh Alkitab, mulailah dari sekarang. Jika Anda pernah melakukannya, ulangilah dan ulangi lagi. Anda akan mendapatkan pengertian-pengertian baru setiap kali membaca Alkitab.
Tandailah bagian-bagian yang Anda ingin tandai, catatlah hal-hal yang Anda merasa perlu mencatatnya. Semua yang Anda baca, ingat dan catat akan berguna pada saat Anda menyiapkan khotbah kelak.
Contoh mengenai pentingnya memiliki pengetahuan Alkitab diberikan oleh Stefanus dalam kitab Kisah Para Rasul pasal 7. Stefanus adalah penginjil atau pengkhotbah yang mengenal kisah Abraham, Ishak, Yakub dan Musa dengan sangat baik. Dan perlu dimengerti bahwa banyak ayat-ayat Perjanjian Baru yang jika dikhotbahkan pengkhotbahnya harus membaca dan memahami ayat-ayat terkait yang tertulis dalam Perjanjian Lama. Kitab Ibrani, misalnya pasal 11, tidak mungkin dikhotbahkan dengan baik jika pengkhotbahnya tidak memahami kitab-kitab Musa.
Jadi, syarat mendasar kedua bagi pengkhotbah adalah membaca Alkitab secara keseluruhan. Syarat atau langkah ini tidak boleh dilewati atau diabaikan. Jika Anda terpanggil untuk berkhotbah, niscaya Anda akan terpanggil juga untuk gemar dan tekun membaca Kitab Suci. Jika Allah memanggil Anda untuk berkhotbah, Ia juga akan memanggil Anda bertekun meneliti firman-Nya.
Pastikan panggilan Anda untuk berkhotbah melalui gemar membaca Alkitab, sekali lagi, secara keseluruhan!
- Serius dalam mempelajari nas khotbah
Dan syarat mendasar ketiga bagi pengkhotbah adalah saksama dan serius mempelajari nas khotbah.
Langkah pertama dalam mempersiapkan khotbah adalah memilih nas, mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan menyusun bagan khotbahnya.
Alkitab dalam satu kesatuan memiliki struktur dan tema tertentu. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, masing-masing juga memiliki struktur dan tema tertentu. Kitab-kitab juga memiliki struktur dan temanya masing-masing.
Jadi sejatinya, nas yang Anda pilih pun memiliki struktur dan tema tertentu. Maka, Anda harus menyiapkan khotbah Anda dengan membuat struktur atau bagannya sesuai dengan tema dari nas tersebut. Anda harus menemukan tema dan struktur khotbah Anda dengan menggali ke dalam nas yang akan Anda khotbahkan. Dengan demikian, Anda akan mengkhotbahkan khotbah yang dikendalikan oleh nas Alkitab.
Dikutip dari buku Cara Menyusun Bagan Khotbah Alkitabiah, karangan Budi Kasmanto.